Home » » Performance Management Using Balanced Scorecard (BSC)

Performance Management Using Balanced Scorecard (BSC)


Seluruh bagian dalam perusahaan seharusnya memiliki komitmen untuk mengelola kinerja strategis yang dapat memperlihatkan keberhasilan-keberhasilan atapun kekurangan-kekurangan yang dicapai oleh perusahaan secara keseluruhan. Praktik manajemen kinerja strategis memerlukan keberadaan kerangka sistem manajemen kinerja (performance management system) yang dapat memberikan gambaran mengenai target sasaran kinerja strategis (yang selaras dengan sasaran kinerja strategis perusahaan / BoD) dan juga pencapaiannya.
Perusahaan dapat menerapkan sistem manajemen kinerja (performance management system) strategis berbasis Balanced Scorecard (BSC). BSC merupakan perangkat manajemen yang lebih dari sekedar sistem manajemen kinerja, namun dapat dipergunakan untuk mendukung manajemen strategi dan kinerja yang sistematik dan menyeluruh yang dilakukan oleh seluruh bagian perusahaan.
Balanced Scorecard Collaborative mengungkapkan empat empat faktor penghambat dalam implementasi rencana-rencana bisnis strategis, yaitu:
  1. Hambatan Visi (Vission Barrier) – tidak banyak orang dalam organisasi yang memahami strategi organisasi mereka. Berdasarkan survei, hanya sekitar 5% karyawan yang memahami strategi perusahaan mereka.
  2. Hambatan Orang (People Barrier) – banyak orang dalam organisasi memiliki tujuan yang tidak terkait dengan strategi organisasi. Berdasarkan survei, hanya sekitar 25% dari manajer yang memiliki intensif terkait dengan strategi perusahaan mereka.
  3. Hambatan Sumber Daya (Resource Barrier) – waktu, energi, dan uang tidak dialokasikan pada hal-hal yang penting (kritis) dalam organisasi. Misalnya, anggaran tidak dikaitkan dengan strategi bisnis, sehingga menghasilkan pemborosan sumber daya. Berdasarkan survei, sekitar 60% organisasi tidak mengaitkan anggarannya dengan strategi perusahaan.
  4. Hambatan Manajemen (Management Barrier) – manajemen menghabiskan terlalu sedikit waktu untuk strategi organisasi dan terlalu banyak waktu pembuatan keputusan taktis jangka pendek. Berdasarkan survei, sekitar 86% tim eksekutif menghabiskan waktu kurang dari satu jam per bulan untuk mendiskusikan strategi perusahaan mereka.
Balanced Scorecard (BSC) dapat menjadi media komunikasi antara manajemen perusahaan dan seluruh bagiannya. Dengan menggunakan Balanced Scorecard, rencana-rencana bisnis strategis akan menjangkau setiap bagian dalam organisasi, karena semua bagian dalam organisasi telah memiliki alat komunikasi (bahasa) yang sama. Apabila rencana-rencana strategis bisnis itu dinyatakan dalam bentuk target – target yang terukur, seluruh bagian perusahaan dapat mengerti dan mengaitkan apa yang akan terjadi dan apa yang diperlukan. Hal ini akan mengarah pada pelaksanaan rencana-rencana strategis yang lebih baik.
Penerapan BSC di lingkungan perusahaan akan memberikan manfaat – manfaat berikut:
  1. Kinerja perusahaan menjadi terukur dan selaras dengan sasaran kinerja yang ditetapkan,
  2. Adanya keselarasan antara strategi perusahaan dengan sasaran kinerja seluruh bagian perusahaan dengan ukuran yang jelas dalam tercermin dalam aktivitas – aktivitas seluruh bagian perusahaan,
  3. Kemampuan bagi setiap bagian perusahaan untuk menetapkan prioritas / fokus pada hal-hal yang utama untuk peningkatan kinerjanya dan juga terhadap perusahaan di masa mendatang,
  4. Adanya kejelasan mengenai prioritas-prioritas pelaksanaan inisiatif / proyek untuk mencapai KPI (key performance indicator) yang telah ditetapkannya oleh manajemen bagi seluruh bagian perusahaan,
  5. Adanya komunikasi yang efektif terkait visi dan strategi perusahaan ke bagian-bagiannya secara keseluruhan.

Reference

0 komentar:

Posting Komentar

Visitor


Contact me for more info

Diberdayakan oleh Blogger.